Langsung ke konten utama

Postingan

Bilik Kecil dengan Ruang Kosongnya

Suatu kebodohan, dimana hati mampu mengalahkan logikaku sendiri. Menempatkan kepercayaan dan harapan pada orang yang salah. Terus memberi ruang dirinya untuk tetap tinggal dalam bilik kecil. 3.163 hari yang lalu, dimana kami memutuskan untuk pamit. Entah pamit untuk pergi selamanya, atau pamit untuk menetap kembali. Namun bilik kecilku selalu memberi ruang tuannya untuk kembali, walaupun tanpa sebuah janji. Tepat di hari 3. 163 ini. Logikaku pun mulai lelah, karna bilik kecil selalu menyimpan ruang kosong untuknya. Memaksa bilik kecil untuk membuka ruang kosong itu untuk orang-orang yang berdatangan mengetuk ternyata tidak mudah bagi logika. Logika kadang terpengaruh oleh bilik kecil yang berbisik. Membandingkan orang-orang yang datang mengetuk. Berharap akan ada orang yang sama menghuni ruang kosong tersebut. Ini sebuah kesalahan. Karna membandingkan seseorang dengan yang lainnya tidak akan pernah berujung pada titik yang sama. Membuka bilik kecil itu mudah, tetapi tidak bany...
Postingan terbaru

Karnaku.. Bapak Menangis 2 Kali

Kejadian pertama yang membuat Bapak menangis yaitu ketika Mama meninggal. Bapak yang saat itu baru pulang dari Jakarta langsung menghampiri kediaman Mama, tempatku berteduh saat itu. Yang aku ingat, saat itu aku dibopong ke mesjid untuk mendoakan Mama. Bapak yang baru saja menginjakan kaki diterlas rumah, dihentak dengan suara dan ocehanku. Lalu spontan aku yang lugu entah dungu waktu itu bilang. " Pak.. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi saat ini". Seketika Bapak menangis dan menenangkan ocehanku. Hal kedua yang membuat Bapak menangis yaitu ketika aku mengabarkan bahwa aku menerima sebuah penghargaan. Bapak yang ku telpon pagi itu, terdengar tersedu menangis dan bilang. "Bapak bahagia " Maafkan anakmu pak yang selalu membuat khawatir dan selalu ingin berjalan semaunya. Aku tidak mau membuat Bapak menangis lagi, kecuali nanti. Saat seseorang menghampiri Bapak, meyakinkan Bapak bahwa ia akan menyayangiku seperti Bapak. Yaa.. Saat kedua tangan Bapak dengan...

Seseorang Yang Bernama

Tulisan ini aku peruntukan untuk Anisa Niswatul Fauziah. Sebuah perjalanan hidup mempertemukan ku dengannya. Kehilanganku merangkak pada satu titik temu. Agustus 2016 Tak ada selintas pun pikiran untuk terus berjalan bersama sampai detik ini. Semua mengalir begitu saja dan kami diantarkan pada tempat ternyaman kami yaitu saling bersandar. Untuk yang ku panggil dengan sebutan nama "Ica" "Aku mohon.. Jangan mengetuk, karna aku tidak mau membukanya" Teruntuk seseorang yang bernama "Ica" "Kamu telah mengambil kuncinya" Teruntuk seseorang yang bernama "Ica" "Masuklah.. Mari kita rehat bersama-sama" Teruntuk seseorang yang bernama "Ica" "Aku disini ada untukmu" Teruntuk seseorang yang bernama "Ica" "Kau aman ada bersamaku " Teruntuk seseorang yang bernama "Ica" "Mari kita saling bersandar, sampai jadi debu " Teruntuk seseorang yang bernama "Ica" ...

Karna kamu 'Rindu'

Yang usang tak selalu hilang, ia terpatri dalam kenangan. Kenangan itu lalu menyatu membentuk satu kata "rindu". Ah kamu.. Mengapa irama jantungku menggebu meminta untuk bertemu? Lagi-lagi karna kamu 'rindu' Tasikmalaya,  1 Juni 2018 -Suni A Jayanti-

Perbaiki Sholatmu, Maka Allah Akan Memperbaiki Hidupmu

Ada seorang wanita bertanya kepada seorang mufti : "Bagaimana caranya membangunkan anak-anak saya yg sedang tertidur nyenyak untuk segera mengerjakan sholat Shubuh ?" Mufti tsb menjawab dengan balik bertanya kepada wanita tersebut : "Apa yg akan kamu lakukan jika rumahmu terbakar dan pada saat itu anak-anakmu sedang tertidur nyenyak ?" Wanita tersebut berkata : "Tentu saya akan sekuat tenaga untuk membangunkan mereka dari tidurnya." Mufti itu lalu menimpali : "Bagaimana jika mereka sedang tertidur nyenyak sekali ?" Wanita itu kemudian menjawab : "Demi ALLAH! Saya akan berusaha keras membangunkan mereka sampai bener-benar terbangun, jika mereka tidak bangun juga, saya akan menarik & menyeret mereka sampai keluar dari rumah." Mufti itu kemudian menjawab : "Jika itu yg akan kamu lakukan untuk menyelamatkan anak-anakmu dari panasnya api dunia, maka lakukanlah hal yg sama untuk menyelamatkan mereka dari panasnya api nerak...

Saat Aktivis Dakwah Galau

_"Menebar manfaat untuk ummat” | “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah...” (QS. 41: 33)_ *SAAT AKTIVIS DAKWAH GALAU* “Ustadz, dulu Ana merasa semangat dalam aktivitas Dakwah, dapat bersama merancang kegiatan dakwah menabar manfaat buat ummat. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan Ana melihat ternyata banyak pula yang aneh-aneh.” Begitu keluh kesah seorang santri kepada ustadznya di suatu hari. Sang Ustadz hanya terdiam, mencoba menggali semua kecamuk dalam diri santrinya. “Lalu, apa yang ingin Antum lakukan setelah merasakan semua itu?” sahut sang ustadz setelah sesaat termenung. “Ana ingin berhenti saja, keluar dari jamaah dakwah ini. Ana kecewa dengan perilaku beberapa teman yang justru tidak Islami. Juga dengan organisasi Dakwah yang Ana geluti, kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, Ana mendingan sendiri saja, rasanya su...

Detik 23

Di Detik 23.. Alunan ayat suci dipagi hari membangunkan raga yang masih menginginkan berebah dengan selimut kesayangan peninggalan sang Ibu. Di Detik 23.. Rayuan angin yang masuk melalui ventilasi kecil diatas jendela menusuk setiap pori-pori kulit membisikan ucapan selamat pagi. Di Detik 23.. Hembusan udara mampu melayangkan harapan. Namun langit tak begitu ceria, ada tumpukan awan yang ingin memuntahkan keluh kesahnya. Di Detik 23.. Ku dapati banyak deringan notifikasi. Tak ingin aku melihatnya. "Biarlah..  Nanti saja.." gumam dalam hati. Di Detik 23.. Usiaku berkurang, namun amalku masih tak lebih banyak dari dosa yang ku perbuat.  Oh Tuhan... Tasikmalaya, 23 Juni 2018 -Suni A Jayanti-