Tulisan ini aku peruntukan untuk Anisa Niswatul Fauziah.
Sebuah perjalanan hidup mempertemukan ku dengannya. Kehilanganku merangkak pada satu titik temu.
Agustus 2016
Tak ada selintas pun pikiran untuk terus berjalan bersama sampai detik ini. Semua mengalir begitu saja dan kami diantarkan pada tempat ternyaman kami yaitu saling bersandar.
Untuk yang ku panggil dengan sebutan nama "Ica"
"Aku mohon.. Jangan mengetuk, karna aku tidak mau membukanya"
Teruntuk seseorang yang bernama "Ica"
"Kamu telah mengambil kuncinya"
Teruntuk seseorang yang bernama "Ica"
"Masuklah.. Mari kita rehat bersama-sama"
Teruntuk seseorang yang bernama "Ica"
"Aku disini ada untukmu"
Teruntuk seseorang yang bernama "Ica"
"Kau aman ada bersamaku"
Teruntuk seseorang yang bernama "Ica"
"Mari kita saling bersandar, sampai jadi debu"
Teruntuk seseorang yang bernama "Ica"
"Badai kita pasti berlalu"
-Suni A Jayanti-
Komentar
Posting Komentar