Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Karnaku.. Bapak Menangis 2 Kali

Kejadian pertama yang membuat Bapak menangis yaitu ketika Mama meninggal. Bapak yang saat itu baru pulang dari Jakarta langsung menghampiri kediaman Mama, tempatku berteduh saat itu. Yang aku ingat, saat itu aku dibopong ke mesjid untuk mendoakan Mama. Bapak yang baru saja menginjakan kaki diterlas rumah, dihentak dengan suara dan ocehanku. Lalu spontan aku yang lugu entah dungu waktu itu bilang. " Pak.. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi saat ini". Seketika Bapak menangis dan menenangkan ocehanku. Hal kedua yang membuat Bapak menangis yaitu ketika aku mengabarkan bahwa aku menerima sebuah penghargaan. Bapak yang ku telpon pagi itu, terdengar tersedu menangis dan bilang. "Bapak bahagia " Maafkan anakmu pak yang selalu membuat khawatir dan selalu ingin berjalan semaunya. Aku tidak mau membuat Bapak menangis lagi, kecuali nanti. Saat seseorang menghampiri Bapak, meyakinkan Bapak bahwa ia akan menyayangiku seperti Bapak. Yaa.. Saat kedua tangan Bapak dengan...

Seseorang Yang Bernama

Tulisan ini aku peruntukan untuk Anisa Niswatul Fauziah. Sebuah perjalanan hidup mempertemukan ku dengannya. Kehilanganku merangkak pada satu titik temu. Agustus 2016 Tak ada selintas pun pikiran untuk terus berjalan bersama sampai detik ini. Semua mengalir begitu saja dan kami diantarkan pada tempat ternyaman kami yaitu saling bersandar. Untuk yang ku panggil dengan sebutan nama "Ica" "Aku mohon.. Jangan mengetuk, karna aku tidak mau membukanya" Teruntuk seseorang yang bernama "Ica" "Kamu telah mengambil kuncinya" Teruntuk seseorang yang bernama "Ica" "Masuklah.. Mari kita rehat bersama-sama" Teruntuk seseorang yang bernama "Ica" "Aku disini ada untukmu" Teruntuk seseorang yang bernama "Ica" "Kau aman ada bersamaku " Teruntuk seseorang yang bernama "Ica" "Mari kita saling bersandar, sampai jadi debu " Teruntuk seseorang yang bernama "Ica" ...